Sabtu, 08 Desember 2012

Kaitan mentoring agama islam di Universitas Mataram dengan Pancasila


MENTORING PENDUKUNG SARANA PENDIDIKAN NON-FORMAL
di UNIVERSITAS MATARAM





                                                       

NAMA: RIDWAN
NIM: A1B 012 139
PROGRAM STUDI: MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MATARAM TAHUN AJARAN 2012/2013
KATA PENGANTAR
            Syukur yang tak terhingga penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena diberikan kesempatan dan kemampuan untuk menyelesaikan makalah pancasila ini, tidak lupa pula penulis selalu lontarkan salawat serta salam kepada Rasulullah yang telah memberikan cahaya kepada seluruh ummat diakhir zaman.
            Dalam kesempatan kali ini penulis mencoba memberikan sedikit gambaran mengenai isi dari pembahasan makalah ini. Makalah ini penulis susun dengan mencoba mengkaitkan antara Mentoring yang ada di Universitas Mataram dengan Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia dengan berbagai refrensi yang penulis ambil dari media internet dan beberapa refrensi yang ada di buku yang relevan dengan makalah ini. Adapun judul Makalah ini timbul berdasarkan daya tarik penulis terhadap mentoring sehingga menghadirkan judul “MENTORING PENDUKUNG SARANA PENDIDIKAN NON-FORMAL di UNIVERSITAS
MATARAM”, membahas hal-hal sebagai berikut:
·         Arti Mentoring bagi kalangan masyarakat kampus
·         Latar Belakang diadakan mentoring
·         Peran Mentoring dalam pendidikan
·         Kaitan mentoring dengan nilai – nilai pancasila
·         Mentoring sebagai pendorong berprilaku susila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Demikian sedikit paparan mengenai isi makalah ini, ucapan terimakasih yang sebesar-besar penulis lanturkan kepada para Mentoring yang dengan keramahan hatinya berkenan memberikan bimbingan kepada penulis. Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada saudara Didiek Wijayanto dan Taufiqurrosyajiddin yang senantiasa berada disamping penulis turut mendukung kegiatan penulis dalam menyelesaikan makalah ini, kepada Ayah dan Ibu penulis yang setiap hari dan tanpa henti mendoakan kebaikan kepada penulis. Dan rasa hormat yang setinggi-tingginya kepada Bapak Hairil Wadi S.Pd, M.Pd selaku dosen yang telah membimbing penulis.
                                                                                     Mataram, 4 November 2012
                                                                                                               Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHLUAN.................................................................................................. 1
            A. LATAR BELAKANG..................................................................................... 1
            B. RUMUSAN MASALAH................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 2
                   1. Arti Mentoring Bagi Kalangan Masyarakat Kampus................................. 2
                   2. Latar Belakang di Adakan Mentoring....................................................... 2
                   3. Peran Mentoring Dalam Pendidikan.......................................................... 3
                   4. Kaitan mentoring dengan nilai – nilai pancasila......................................... 4
       5. Mentoring Sebagai Pendorong Berprilaku Susila Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara        5
BAB III PENUTUP......................................................................................................... 6
            C. KESIMPULAN................................................................................................ 6
            DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
            Dunia pendidikan merupakan wadah paling menarik dalam menggeluti segala aspek yang berkaitan dengan kegiatan ajar-mengajar. Adapun dalam konteks saat ini kita ketahui bersama pendidikan itu terbagi dalam 2 bagian yang dapat disebutkan sebagai berikut yakni (a) pendidikan formal, (b) pendidikan non-formal. Dalam pendidikan formal kita mengenal adanya pendidikan yang dilaksanakan disekolah-sekolah mulai dari pendidikan anak usia dini, hingga remaja berbatas pada kurikulum dan standar kompetensi yang telah ditentukan baik secara regional maupun nasional. Kemudian dalam pendidikan non-formal adalah pendidikan yang diterima oleh si terdidik atau dalam hal ini anak didik yang mencakup perihal yang sangat luas baik itu meliputi kegiatan seperti pendidikan formal ataupun kegiatan lainnya yang tidak terdapat dalam kegiatan pendidikan formal.
            Fungsi pendidikan non-formal memegang peran yang sangat penting dalam membangun dan membina psikologi dan kepribadian anak didik, karena anak didik dituntut dalam membangun hubungan dengan teman bermainnya, hal ini akan memotivasi anak didik dalam membangun kepribadian yang baik bersama teman-teman yang baik . Sehingga apabila dalam pendidikan non-formal anak didik tersebut mendapatkan perhatian yang baik maka akan baiklah anak didik tersebut. Dalam lingkungan mahasiswapun hal ini masih dapat berlangsung terbukti dengan banyak munculnya berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pada Universitas Mataram, dimana munculnya UKM tersebut adalah merupakan kesatuan tujuan dari para mahasiswa sehingga menimbulkan keinginan membentuk suatu perkumpulan yang berkeinginan membina akhlaq dan membangun kerjasama dalam belajar kelompok itulah dasar-dasar terbentuknya UKM UKMI (Unit Kegiatan Mahasiswa Islam). Salah satu kegiatan paling populer dikalangan Mahasiswa itu sendiri yaitu Mentoring, baik itu berupa Mentoring Agama Islam maupun Mentoring Akademik.


B. RUMUSAN MASALAH
            a) Apakah mentoring dapat menjadi sarana dalam membangun akhlaq dan intelektual, sesuai dengan tujuan dalam pendidikan pancasila?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Arti Mentoring Bagi Kalangan Masyarakat Kampus
            Secara bahasa, mentoring berasal dari bahasa Inggris mentor yang artinya penasehat. Mentor adalah seorang yang penuh kebijaksanaan, pandai mengajar, mendidik, membimbing, membina, melatih, dan menangani oranglain, maka perkataan mentor hingga kini digunakan dalam konteks pendidikan, bimbingan, pembinaan, dan latihan.
            Adapun dalam kalangan masyarakat kampus mentoring itu sendiri berarti lebih mendalam merujuk kepada pembinaan akhlaq yang dilakoni oleh beberapa orang yang telah berkompeten dibidangnya dan telah mendapatkan izin resmi dari pihak kampus baik Dekan maupun Rektor ditingkat Universitas dengan harapan adanya perbaikan – perbaikan yang dapat diciptakan dari pihak mentor ataupun mahasiswa yang dibimbing.
            Saat-saat ini mentoring memegang peranan yang sangat penting, baik dalam pembinaan akhlaq yang berkaitan dengan sosialnya bagi kalangan mahasiswa yang melakoninya, dirasakan adanya perubahan tahap demi tahap menuju pribadi yang lebih baik, sehingga mentoring diartikan sebagai indikator dalam ia bertingkah laku.
2. Latar Belakang di Adakan Mentoring
            Mentoring hadir dikalangan mahasiswa sebenarnya merupakan penetralisir berbagai penyimpangan yang terjadi dalam lingkungan sosial saat ini, dimana kita lihat sudah sangat banyak ketidak sesuaian perilaku dengan ajaran-ajaran /atau pendidikan yang telah diberikan kepada mahasiswa khususnya. Adapun penyimpangan tersebut merupakan suatu masalah sosial, masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada,hal ini tentunya tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ada pada pancasila, hadirnya mentoring ini diharapkan dapat mengatasi masalah sosial tersebut.
            Mentoring tersebut berpedoman pada ayat Al-Qur’an yang artinya:
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian.Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al-Ashr : 1-3).
Surat ini menggambarkan kepada kita pentingnya menjalin hubungan yang baik dengan sesama, diciptakannya kita berbeda-beda semata-mata bukan untuk saling mencaci ataupun saling membenci melainkan untuk saling mengisi dan nasehat menasehati agar terciptanya persatuan sesuai dengan rumusan pancasila ke-3 yaitu persatuan Indonesia, dan harapan selanjutnya akan merembet dengan munculnya suatu kehidupan yang harmonis dan  bangsa yang cerdas sesuai dengan tujuan dalam pembukaan UUD 1945.
3. Peran Mentoring Dalam Pendidikan
            Selain peran-peran yang telah disebutkan sebelumnya, mentoring berfungsi dalam hal-hal sebagai berikut:
1. Meningkatkan tenggang rasa
2. Meningkatkan kualitas kecerdasan
3. Menambah tingkat solidaritas kepada sesama
4. Mengembalikan citra anak muda yang sopan dan santun
5. Upaya mencetak genarasi pemimpin yang unggul baik dalam bidang pengetahuan maupun karakter.
Berikut dijelaskan peran pertama yaitu Meningkatkan tenggang rasa, upaya peningkatan tenggang rasa dilakukan dalam serangkaian kegiatan seperti mengadakan outbond-outbond, kajian, tadabur alam yang kesemua itu didasarkan kepada syariat islam dan tujuan dalam pancasila dalam membangun bangsa yang berkeadilan sosial melalui serangkain proses terutama apabila telah terciptanya tenggang rasa yang erat.
Meningkatkan kualitas kecerdasan, pencapaian prihal tersebut dilakukan dalam kegiatan bimbingan belajar yang berdasarkan bimbingan belajar teman sebaya dengan harapan dapat terjalinnya komunikasi yang baik antar si penanya dan yang ditanya. Sehingga lebih cocok bila disebut dengan istilah diskusi bersama.
Menambah tingkat solidaritas kepada sesama, dalam peran Mentoring kali ini tidaklah berupa serangkaian kegiatan yang tersusun dalam program kerja Mentoring UKMI melainkan suatu hasil yang timbul secara murni dari kegiatan-kegiatan lainnya, dimana anak terdidik dapat mengambil pelajaran sendiri dari proses-proses yang telah dijalani.
Mengembalikan citra anak muda yang sopan dan santun, mentoring bertujuan membangun kembali tatakrama yang dulu telah tertanam dalam pribadi tiap pemuda bangsa ini. Namun kita ketahui bersama setelah terjadinya globalisasi dan umumnya peran orang tua yang kurang untuk mendidik anak-anak mereka, citra pemuda yang sopan dan santun tersebut mulai berkurang bahkan sampai dikatakan krisis oleh beberapa refrensi yang ditulis berbagai media ataupun buku-buku. Adapun kegiatan yang dapat dilaksanakan yaitu mentoring rutin (pekanan) yang pelaksanaannya telah disusun dan berbasis kompetensi-kompetensi.
Upaya mencetak genarasi pemimpin yang unggul baik dalam bidang pengetahuan maupun karakter. Tujuan kali ini merupakan keluaran yang diharapkan dari mentoring tersebut, masuk dalam kategori seluruh kegiatan yang direncanakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Islam tersebut.
4. Kaitan mentoring dengan nilai – nilai pancasila
            Mentoring secara umum berkaitan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, baik itu berupa nilai sosial maupun nilai agama, adapun dalam nilai sosial mentoring secara intensif memberikan latihan – latihan dan materi – materi yang mengharuskan bersikap baik kepada orang lain terlebih hormat menghormati kepada yang teman sebaya dan orang yang lebih tua dari dirinya.
            Nilai agama: pada sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa mencoba mengungkapkan bahwasannya bangsa Indonesia adalah bangsa yang berketuhanan yang satu, nuansa religius ini memberikan motivasi yang besar kepada bangsa ini. Mentoring berada disisi sila pertama ini, dengan mendukung berbagai kegiatan yang berkaitan dalam meningkatkan kepercayaan beragama dan meningkatkan pengetahuan tentang agama itu sendiri. Sehingga bangsa kita dapat membedakan diri dengan bangsa yang tidak mempercai adanya Tuhan, hal ini bukan berarti bermaksud sengaja membedan diri, tapi berdasarkan kepercayaan yang telah ada dari para pendahulu bangsa yang kita cintai ini.
5. Mentoring Sebagai Pendorong Berprilaku Susila Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara               Dalam pendidikan non-formal ini, anak didik dibina dan dibimbing menemukan jati diri mereka sebagaimana pemuda yang diharapkan oleh bangsa,          bimbingan – bimbingan ini berasaskan kepada pendidikan pancasila yang sesuai dengan rumusan pancasila, yang pertama Ketuhanan Yang Maha Esa: Mentoring Agama Islam sangat menekankan kepada ketauhidan kepada seluruh anak didiknya dimana diadakan berbagai macam kegiatan berupa kajian dan diskusi bersama tentang hal ini sehingga tidak diragukan kembali hal – hal yang berkaitan tentang kepercayaan bahwa Tuhan Maha Esa terhadap anak didik tersebut.
            Sila ke-2 yaitu Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab: Mentoring Agama Islam mengajarkan kepada anak didik perlahan-lahan melalui bimbingan menggunakan pendekatan agama, yang merujuk kepada pernyataan keharusan bersikap adil dan beradab dan berprilaku berkemanusiaan sesuai dengan tujuan diciptakannya manusia dimuka bumi yaitu sebagai khalifah yang merawat dan menjaga hubungan baik kepada sesama.
            Sila ke-3 yaitu Persatuan Indonesia, adanya kecintaan terhadap tanah air Indonesia merupakan salah satu hal yang melatar belakangi dibentuknya Mentoring tersebut, kecintaan untuk mempertahankan kesatuan dan persatuan walaupun para Mentoring ataupun anak didik yang dibimbing memiliki latar belakang yang berbeda dan dari suku – suku yang beragam dengan kesadaran yang kuat mampu memberikan pengertian yang memadai untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam generasi penerus.
            Sila ke-4 yaitu Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan, mentoring mencoba memberikan bimbingan dan pengertian kepada anak didik mereka pentingnya perwakilan dalam memperoleh keadilan dari pemimpin.
            Sila ke-5 yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mentoring mencoba memberikan pengertian kepada anak didik mereka apa itu keadilan dan bagaimana bentuk keadilan tersebut melalui  beberapa contoh hingga anak didik dapat mendeskripsikan apa itu keadilan dengan pengertian yang mereka tanggap masing-masing.
BAB III
PENUTUP
C. KESIMPULAN
            Dalam kehidupan yang menuntut globalisasi ini sangat rentan dengan munculnya banyak perilaku menyimpang, karena peran pendidikan formal yang kurang mampu membendung tekanan global yang bersifat negatif kepada para generasi penerus bangsa, hal ini juga diperparah dengan ketidak mampuan orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Sehingga Mentoring sebagai sarana pendidikan non-formal ini diharapkan mampu membantu para orang tua dan tenaga pendidik (guru) dalam membimbing pemuda sebagai generasi penerus bangsa, dengan menanamkan pendidikan yang terstruktur baik dalam tingkah laku maupun pola pikir dalam melaksanakan pendidikan formal dengan harapan terciptanya generasi yang mengerti pentingnya berbangsa dan bernegara dalam menempuh masyarakat yang madani, adil dan sejahtera, sesuai dengan tujuan dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
            Oleh karena itu hendaknya kita mendukung kegiatan-kegiatan positif yang bertujuan membangun kembali citra pemuda yang sopan dan santun baik itu berupa partisipasi secara langsung maupun partisipasi secara tidak langsung. Sebagaimana kita ketahui bersama hidupnya suatu bangsa berawal dari bagaimana pemuda bangsa itu sendiri, bukan bagaimana pendahulu-pendahulu mereka. Dikatakan oleh Ir. Soekarno presiden pertama “berikan aku 10 pemuda maka dengannya akan ku goncang dunia”.
            Demikian makalah yang penulis sajikan segala kesalahan dan kekurangan mohon diberikan kritik yang bersifat konstriktif dengan harapan mampu memperbaiki makalah – makalah selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA
Hamid Abdul, dkk, Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan
Kaelan,2010 Ed. Pendidikan Pancasila,Paradigma, Yogyakarta.
Tap – Tap MPR 1988, PidatoPertanggungjawaban Presiden Mandataris, 1988. Jakarta.

Minggu, 04 November 2012

Perkembangan bisnis global


MAKALAH
PERKEMBANGAN BISNIS GLOBAL


KELOMPOK GEMILANG:
1.      ISMI HILMIYATI OKTAVIANA  
2.      RIDWAN                                           
3.      TAUFIQURROSYAJIDIN


KELAS : A

UNIVERSITAS MATARAM
2012/2013

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Apakah bisnis global mempengaruhi perkembangan bisnis nasional?serta adakah permasalahan nilai tukar uang Negara?,dan apakah pengaruhnya terhadap perkembangan bisnis global?

Dalam pemikiran ahli-ahli ekonomi semenjak beberapa abad yang lalu dan dalam kasus-kasus mengenai faktor pertumbuhan ekonomi di berbagai Negara di dunia, telah di tunjukan bahwa hubungan perdagangan dan hubungan ekonomi dengan dunia luar sangat penting peranannya dalam menunjang pembangunan ekonomi suatu Negara.Dalam sejarah pemikiran ekonomi terdapat golongan ekonomi yang di namakan Mazhab Merkantilis(dari abad ke-15 ke 18).Golongan ini menekankan kepada perlunya peran pemerintah suatu Negara mendorong kegiatan perdagangan luar negeri. Ahli-ahli ekonomi Merkantilis berkeyakinan kedudukan suatu Negara akan bertambah kukuh dan kaya apabila dapat mengembangkan perdagangan luar negerinya. Melalui ekspor yang lebih banyak Negara dapat mengumpulkan lebih banyak uang emas hasil dari perdagangan tersebut.
Golongan ahli sesudahnya, yang dalam sejarah pemikiran ekonomi di namakan golongan Klasik, juga melihat tentang peranan perdagangan luar negri dalam mengembangkan suatu perekonomian. Adam Smith dan Ricardo menunjukkan bahwa  spesialisasi dan perdagangan akan menaikkan efisiensi penggunanaan faktor-faktor produksi, sedangkan John Stuart Mill menunjukkan pula peranan perdagangan luar negeri dalam mengembangkan teknologi. Berdasarkan argumentasi  ini ahli-ahli ekonomi klasik sangat menekankan kepada kegiatan perdagangan bebas(market capitalism) yaitu perdagangan luar negeri antara berbagai Negara yang tidak dibatasi oleh hambatan pajak impor dan halangan perdagangan yang lain. Sistem perdagangan seperti ini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kemakmuran dengan lebih pesat.
Di abad ke-20 yang lalu timbul beberapa kritik terhadap pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik, terutama tentang “kebaikan dari perdagangan bebas”. Analisis makro ekonomi yang dikembangkan oleh John Maynard Keynes dan penyokongnya menunjukkan tentang efek buruk yang mungkin timbul dari perdagangan bebas. Hal tersebut dapat memperburuk keseimbangan antara ekspor dan impor dan menurunkan nilai mata uang. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan kesempatan kerja juga dapat di pengaruhinya. Apabila hal-hal ini timbul, pemerintah perlu menjalankan kebijakan proteksi perdagangan dan perlu meningkatkan pajak impor.
Akan tetapi pandangan yang ingin membatasi perdagangan bebas dan meningkatkan proteksi tidak lama kepopulerannya. Dalam tiga dekade belakangan ini berlaku perombakan yang nyata dalam pemikiran ahli ekonomi dan para politisi dari Negara-negara maju. Pertama-tama mereka kembali berkeyakinan bahwa sistem pasar bebas dengan campur tangan pemerintah yang minimum akan dapat menciptakan tingkat kegiatan ekonomi dan efisien. Selanjutnya sebagai implikasi dari pandangan ini, mereka menekankan tentang perlunya menjalankan perdagangan bebas dalam kegiatan ekonomi global. Perdagangan bebas menurut keyakinan mereka, dapat menunjang perkembangan ekonomi di berbagai Negara.
1.2  Pengertian Bisnis Internasional(Global)
1.    Menurut Ball ,McCulloch,Frantz,Geringer,Minor(2006)
Bisnis internasional adalah Bisnis yang kegiatannya melampaui batas Negara. Definisi tersebut mencakup perdagangan internasional. Pemanufakturan diluar negeri juga industri jasa diberbagai bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi massa.
2.    Menurut Charles WH Hill (2008)
Bisnis internasional adalah perusahaan yang terlibat dalam perdagangan maupun investasi internasional.
3.    Daniels, Radebaugh & Sullivan (2004)
Bisnis internasional adalah Semua transaksi komersial baik oleh swasta maupun pemerintah diantara 2 negara atau lebih.


Jadi, bisnis internasional itu sendiri adalah suatu aktivitas, berupa transaksi bisnis di antara lebih dari dua negara, yang melibatkan pihak individu perorangan, individu perusahaan, kelompok perusahaan & atau agen internasional & juga diartikan sebagai studi yang mempelajari aktivitas tersebut.
1.3  Karakteristik Bisnis Internasional
1.      Transaksi lebih dari dua negara, yang tidak terbatas pada perusahaan multinasional, umumnya dipimpin oleh Multinational Enterprise (MNEs).
2.      Aktivitas inti yang diselenggarakan: Export, Import, FDI, Franchising, Licencing, Joint Ventures.
3.      Sistem legal di antara negara berbeda, memaksa satu negara atau lebih untuk menyesuaikan perilaku mereka dengan hukum yang berlaku.
4.      Menggunakan mata uang berbeda-beda.
5.      Budaya negara-negara berbeda, memaksa setiap pihak untuk menyesuaikannya.
6.       Ketersediaan sumber-sumber yang berbeda ditiap negara, suatu negara mungkin hanya memiliki sumber daya alam yang lebih, tetapi hanya sedikit memiliki tenaga ahli.















BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Lingkungan Bisnis Internasional
Para Manajer diseluruh dunia pada abad ke-21 ini sedang menghadapi tantangan yang sangat berat , yaitu untuk mengoperasikan lingkungan bisnis yang terus berkembang , saling ketergantungan dan kompetitif. Siapa saja baik perusahaan nasional dan perusahaan multinasional yang ikut terjun dalam bisnis global harus menyesuaikan bisnis strateginya dan gaya manajemennya dengan tepat sesuai dengan tujuan negara dimana mereka akan melakukan operasinya, apakah itu merubah secara langsung semua kebijakan dan gaya bekerja perusahaan atau melalui semacam bentuk aliansi.
Bergabungnya perusahaan-perusahaan dengan tidak memandang batas benua, timbul masalah baru yaitu dibutuhkannya Manajemen Global yaitu sebuah proses merencanakan dan mengembangkan strategi-strategi perusahaan, merancang dan mendesain sistem operasi dan bekerja dengan orang disekeliling dunia untuk memastikan persaingan yang kompetitif dan menghasilkan keuntungan bersama. Kompetisi bisnis global pada saat ini telah berkembang ketingkat yang lebih sulit karena persaingan yang sangat ketat secara global. Kompetisi global dapat berkembang dengan pesat disebabkan oleh jaringan-jaringan yang mengikat Negara-negara, institusi , dan orang-orang yang sangat bergantung kepada perkembangan ekonomi bisnis global. Peranan kompetisi bisnis global terdorong karena fenomena dunia bisnis yang semakin tidak terbatas.
2.1.1   Regional Blok Perdagangan yang disebut The TRIAD ( Eropa Barat , Asia dan Amerika Utara).
1.    The European Union (EU)
Dengan jumlah 12 sampai 15 negara yang bergabung dikomunitas perdagangan Eropa. Secara sepakat mereka megadopsi mata uang dan kebijakan moneter yang umum. EU sebagai sebuah kesatuan yang tidak memiliki batas dibagian Eropa barat telah menjadi kenyataan. Dan berdasarkan negosiasi antar negara-negara Eropa barat pada tahun 2001, 13 member baru yang bergabung dengan EU. Dengan Euro sebagai mata uang yang umum dan dapat digunakan secara legal untuk perdagangan, bisnis didunia Eropa telah berubah. Manajer global menghadapi dua tantangan penting yang pertama adalah Strategi, yaitu bagaimana perusahaan yang berada diluar Negara Eropa dapat bekerja sama dengan kebijakan yang ditetapkan oleh EU. Tantangan yang kedua adalah budaya, yaitu bagaimana manajer perusahaan melakukan kerja sama dengan budaya dan tradisi yang beragam yang ada di pasar Eropa, contohnya seperti sifat-sifat karyawan yang berbeda dan berapa lama waktu yang digunakan dalam aktivitas bekerja berhubungan dengan kenyamanan bekerja.
2.      Asia
Jepang dan 4 negara macan – Singapore, Hong Kong, Taiwan , dan Korea Selatan, dimana setiap Negara tersebut memiliki sumber daya yang sangat melimpah begitu juga dengan sumber daya manusianya. Pada tahun 1980an dan permulaan 1990 kekuatan dari ekonomi asia yang sangat bersaing dengan dunia global berasal dari Japan’s Kairetsu dan Korea’s Chaebol. Keduanya adalah konglomerat besar dalam keuangan yang terhubung secara grup dari beberapa perusahaan besar, yang memainkan peran penting diperekonomian Negara mereka. Japanese Kairetsus – Mitsubishi dan Toyota adalah kedua nama perusahaan besar yang sangat kuat yang mempengaruhi perekonomian diregional benua Asia. Namun seiring berkembangnya waktu, kesengsaraan atau krisis ekonomi yang dialami asia tenggara berangsur-angsur membaik karena efek dari angin segar perkembangan ekonomi yang disebabkan oleh negara-negara maju yang ada di Asia. Dan pada tahun 2001 Washington dan Tokyo memperbaharui kerja sama mereka dengan membuka pasar bisnis yang lebih terbuka bagi investor-investor asing.
3.      NAFTA
Tujuan dari NAFTA antara Amerika, Canada, dan Mexico adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, lebih banyak tersedianya lapangan kerja, kondisi kerja yang lebih baik, dan lingkungan perdangangan yang lebih menguntungkan. Dengan hasil berkembangnya export dan perdagangan, blok ini memiliki 360 juta konsumen dan mempunyai potensi untuk memperluas perdagangan hingga ke daerah Amerika Selatan, dan menjanjikan untuk meningkatkan perekonomian diregional negara Amerika Utara.




2.1.2        Regional Lain di Dunia
1.      Central dan Eropa Timur
Central dan Eropa Timur adalah area yang benar–benar merasakan efek dari perkembangan ekonomi di dunia bisnis global, di mana sistem komunisme lama telah terbukti tidak lagi efektif untuk digunakan sebagai sistem ekonomi. Perhatian dunia kini tertuju kepada sebuah pasar baru yang terdapat 430 juta orang yang dapat dikategorikan sebagai orang yang berpenghasilan kecil.
2.      China
September 2001, China telah memenuhi tujuannya untuk menjadi salah satu member dari WTO (World Trade Organization). Tujuan China menjadi salah satu member tersebut adalah untuk mendominasi kegiatan ekonomi seperti import dan meningkatkan export mereka. Tarif masuk yang lebih murah akan membuat produk asing lebih terjangkau harganya bagi masyarakat Chinese.
3.      Negara yang kurang berkembang
Perubahan di Negara yang dapat dikategorikan (Less Developed Countries) LDCs secara perlahan-lahan membaik. Sebagaimana mereka berjuang dengan tingkat GNP yang rendah pendapatan perkapita yang rendah, dan beban besar, dan populasi yang kurang memiliki keahlian khusus dan jumlah hutang luar negeri yang besar. Keadaan ekonomi mereka yang kurang kondusif dan seringkali tidak dapat menerima keterlibatan pemerintah sehingga mengecilkan investasi asing yang sebenarnya diperlukan oleh mereka.
2.2  Faktor dan Aspek yang Mendorong  Hubungan Bisnis Internasional
2.2.1        Faktor-faktor yang mendorong bisnis luar negeri
1.        Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi sendiri
2.        Memperluas pasar produksi dalam negeri
3.        Mengimpor teknologi dan meningkatkan produktivitas
4.        Spesialisasi sebagai faktor pendorong perdagangan
5.        Keunggulan absolute(absolute advantage)
6.        Keunggulan komperatif(comparative adventage)

2.2.2        Aspek Dari Hubungan Bisnis Internasional
Bentuk-bentuk hubungan ekonomi di antara berbagai Negara, hubungannya yang utama dapat dibedakan menjadi 3 aspek yaitu perdagangan, penanaman modal asing, dan investasi portfolio. Di samping ketiga bentuk hubungan ini masih terdapat berbagai bentuk hubungan lain, seperti pinjaman(jangka pendek dan jangka panjang) di antara pemerintah dengan pemerintah, pinjaman antara swasta dengan swasta, dan kegiatan parawisata.
1.      Perdagangan Barang dan Jasa
Perdagangan luar negeri diartikan sebagai kegiatan mengekspor barang seperti karet, minyak dan pakaian, dan kegiatan mengimpor barang seperti mesin alat pengangkutan berbagai jenis barang kosmetik dan barang perantara (barang setengah jadi) kegiatan industry pengolahan. Di samping itu perdagangan dapat pula dilakukan dalam bentuk ekspor dan impor jasa. Dengan demikian dalam pengertian yang lebih luas perdagangan barang antar Negara bukan saja meliputi ekspor-impor barang  tetapi juga ekspor-impor jasa.
2.      Kegiatan Ekspor-Impor Barang
a.         Kegiatan ekspor
Dalam usahanya untuk menambah produksi dan menambah keuntungan,sebagian perusahaan akan mencoba meluaskan pasarannya ke luar negeri.Maka kegiatan ekspor  pada dasarnya merupakan usaha untuk menjual barang yang di produksikan ke pasar internasional.Penjualan ini biasanya di lakukan kepada perusahaan lain di luar negeri. Perusahaan yang mengekspor barang di bedakan menjadi 2 golongan yaitu perusahaan yang khusus dikembangkan dengan tujuan untuk mengekspor barang yang diproduksikannya dan perusahaan yang lebih mengutamakan pasaran dalam negeri tetapi mengekspor kelebihan produksinya. Dalam perusahaan golongan pertama termasuk perusahaan garmen untuk ekspor dan perusahaan perkebunan karet dan kelapa sawit. Kegiatan ekspor merupakan usaha untuk mempercepat perkembangan perusahaan dan menambah keuntungan. Salah satu unsur yang penting yang dapat menjamin kesuksesan usaha mengekspor barang adalah kegiatan pemasaran, usaha untuk memasarkan barang ke luar negeri harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.
b.         Kegiatan Impor
Impor merupakan kegiatan perusahaan yang membel barang-barang yang di produksikan Negara lain. Kegiatan mengimpor ini dapat dilakukan oleh perusahaan yang khusus memperdagangkan barang yang di impornya. Kegiatan mengimpor memberikan efek pengaruh yang sebaliknya dari kegiatan mengekspor. Aliaran ke luar mata uang asing akan berlaku dan menurunkan devisa yang tersedia. Impor barang konsumsi dapat menyaingi perusahaan dalam negeri dan menurnkan produksi mereka. Apabila hal ini terjadi maka produksi, penjualan, dan keuntungan perusahaan-perusahaan yang di pengaruhi oleh keberadaan barang impor akan menurun. Dari segi gambaran secara makro hal tersebut dapat menyebabkan deficit dalam keseimbangan aliran keluar-masuk devisa,menurunkan mata uang domestik dan mengurangi kesempatan kerja.
c.         Pelaksanaan Kegiatan Ekspor-Impor
Ekspor dan impor dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Dalam ekspor secara langsung pengekspor mengirim langsung barangnya kepada pembeli ke luar negeri. Impor yang secara langsung berarti pembeli di dalam negeri membeli langsung barang yang di inginkan. Salah satu tujuan utama untuk mengekspor atau  mengimpor barang secara langsung  adalah untuk menurunkan biaya kegiatan mengekspor atau mengimpor .
Yang di maksud dengan ekspor dan impor secara tidak langsung adalah kegiatan perdagangan luar negeri yang menggunakan institusi perantara. Ekspor tidak langsung berarti barang ekspor tidak langsung dijual ke luar negeri tetapi dijual kepada agen di dalam negeri.
3.      Kegiatan Ekspor-Impor Jasa
Jasa merupakan jenis barang yang tidak dapat dilihat dan dimiliki, tetapi seperti produk lain jasa juga memberikan kepuasan kepada penggunanya. Jenis jasa yang utama adalah pengangkutan, perjalanan dan wisata, jasa konsultan, dan ekspor jasa pekerja.




a.         Pengangkutan
Kegiatan pengangkutan keluar negeri dapat dibedakan menjadi pengangkutan barang dan pengangkutan orang. Pengangkutan barang merupakan bagian dari kegiatan ekspor dan impor. Oleh sebab itu, biasanya semakin besar volume (dan nilai) ekspor dan impor suatu Negara, semakin besar pula nilai jasa pengangkutan yang harus dibelanjakan. Biasanya hal ini menimbulkan efek yang buruk kepada Negara-negara berkembang karena ekspor dan impornya terutama diangkut oleh alat pengangkutan yang dimiliki perusahaan-perusahaan di Negara maju.
b.         Perjalanan dan Pariwisata
Jasa pengangkutan keluar negeri, yang pada masa ini dilakukan oleh pesawat terbang, merupakan kegiatan perdagangan jasa yang sangat berkembang dalam beberapa dekade belakangan ini.
Bersamaan dengan perkembangan jasa pengangkutan ini berkembang pula kegiatan pariwisata yaitu melakukan kunjungan keluar Negara untuk beristirahat dan melihat keadaan dinegara lain. Kegiatan melancong kenegara lain bukan saja memberikan pendapatan kepada kegiatan menyediakan jasa pengangkutan, tetapi juga beberapa kegiatan lain, akan berpartisispasi untuk mewujudkan ekspor jasa.
Kegiatan seperti ini sering kali menimbulkan efek yang sangat signifikan kepada perkembangan suatu daerah.
c.         Ekspor – Impor jasa yang lain
Tiga jenis jasa lain yang pada waktu itu banyak digunakan berbagai Negara adalah jasa keuangan, jasa konsultan dan jasa tenaga kerja yang tidak berpendidikan.
·           Jasa Keuangan
Disediakan oleh perusahaan multinasional yang menyediakan jasa member pinjaman atau fasiltitas perbankan kepada penduduk suatu Negara. Contoh yang ada di Indonesia adalah CITIBANK, STANDARD CHARTERD dan HSBC.
·           Kegiatan Konsultan
Kegiatan konsultan asing disuatu Negara dapat juga dipandang sebagai ekspor jasa. Apabila dinegara berkembang akan didirikan perusahaan yang sama, tenaga ahlinya perlu didatangkan. Mereka dipekerjakan sebagai pelaksana proyek dan konsultan dan dibayar dengan biaya konsultasi yang tinggi.
·           Jasa tenaga kerja yang tidak berpendidikan
Beberapa Negara menghadapi kekurangan tenaga kerja atau menghadapi masalah untuk mendapatkan tenaga kerja di bidang-bidang tertentu. Sebagai jalan keluar mereka mendatangkan tenaga yang kurang terdidik dari Negara-negara yang banyak penduduknya. Contoh beratus ribu penduduk Indonesia bekerja diluar negeri seperti Malaysia, Korea, Hongkong dan Timur Tengah. Jasa mereka merupakan ekspor jasa dari Indonesia dan pendapatan mereka digolongkan sebagai ekspor jasa
2.3  Perbedaan Budaya Yang Mempengaruhi Bisnis Internasional
Budaya adalah jumlah total dari seluruh aturan, teknik, institusi dan artifak (peninggalan sejarah) yang merupakan ciri dari suatu populasi. Budaya itu bersipat umum.
Budaya itu bukan tentang benar atau salah sebab budaya itu relative, budaya juga bukan sikap atau tindakan individu sebab budaya itu menyangkut grup bukan perorangan.
2.3.1        Budaya Asing
Enosentis (pusat etnik) adalah berkeyakinan bahwa budayanya sendiri yang lebih unggul disbanding dengan yang lain.
Dua Cara pembisnis internasional memahami kebudayaan yang berbeda. Pertama, sadar bahwa banyak budaya yang berbeda dengan budaya kita. Kedua, mempelajari karakterristik budaya tersebut, agar beradaptasi dengan budaya tersebut.
Memahami bahasa adalah kunci dari budaya. Semakin kita kuasai bahasa tersebut maka kita akan semakin dapat memahami perasaan dan sikap orang itu.
2.3.2        Pengaruh Budaya terhadap fungsi-fungsi bisnis.
1.    Pemasaran
P&G (produsen sabun) membuat iklan sabun Camay di Jepang yang menggambarkan seorang wanita membandingkan kulitnya dengan boneka berkulit putih bak pualam kepada seorang pria. Di Jepang, prilaku wanita di iklan ini dianggap kasar.

2.     Sumber Daya Manusia
Di Inggris, seorang manajer asal Amerika protes karena kenaikan jabatan seseorang tergantung dari latar belakang sekolah dan keluarganya, bukan keberhasilannya.
3.    Produksi
Budaya Latin America menganggap seorang manajer itu sebagai seorang yang selalu dapat mengambil keputusan untuk kesejahteraan pegawainya. Hal ini sangat berbeda dengan budaya kerja AS yang selalu ingin masukkan dari pegawainya.
2.4  Sistem Kebijakan Bisnis Internasional
Kebijakan perdangangan internasional adalah rangkaian tindakan yang akan diambil untuk mengatasi kesulitan atau masalah hubungan perdagangan internasional guna melindungi kepentingan nasional.
2.4.1        Tujuan kebijakan Bisnis internasional adalah :
·      Melindungi kepentingan ekonomi nasional dari pengaruh buruk atau negative dari situasi perdagangan internasional yang tidak baik.
·      Melindungi kepentingan industry di dalam negeri.
·      Melindungi lapangan kerja.
·      Menjaga keseimbangan BOP.
·      Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
·      Menjaga stabilitas nilai tukar
2.4.2        Macam-macam kebijakan Bisnis Internasional yang biasa dilakukan pemerintah:
1.        Tarif atau bea masuk
Pemerintah menetapkan kebijakan bahwa setiap barang yang diimpor harus membayar pajak, yang dikenal sebagai tarif atau bea masuk.
Tujuan penerapan tarif atau bea masuk adalah sebagai berikut :
·           Menghambat mpor barang-barang/ jasa luar negeri.
·           Melindungi barang / jasa produksi dalam negeri.
                 Pajak atau bea masuk akan menambah harga jual suatu barang/ jasa impor, sehingga diharapkan harga barang produksi dalam negeri akan lebih murah dari harga barang produksi luar negeri  yang diimpor tersebut. Hal ini dapat melindungi barang/ jasa produksi dalam negeri karena lebih murah dan lebih bisa bersaing untuk memperebutkan pelanggan.
·           Menambah pendapatan pemerintah dari pajak.
2.              Kuota
Adalah suatu kebijaksanaan untuk membatasi jumlah maksimum yang dapat diimpor suatu negara.Akibatnya:
·                Naiknya harga barang impor dalam negri
·                Mempertinggi daya saing produksi dalam negri dipasar dalam negri
·                Produksi dalam negri meningkat
3.               Larangan ekspor
              Melarang ekspor ke luar negri untuk jenis barang tertentu .
4.                  Larangan impor
             Larangan produksi luar negri masuk ke dalam suatu negri.Akibatnya:
·                Melindungi perusahan dalam negri dari kebangkrutan
·                Menghindari/mengurai defisit neraca pembayaran
5.               Subsidi
                 Agar produksi di dalam negeri dapat ditingkatkan maka pemerintah memberikan subsidi kepada produsen dalam negeri. Subsidi yang diberikan dapat berupa mesin-mesin, peralatan, tenaga ahli, keringanan pajak, fasilitas kredit, dll.Akibatnya:
·                Harga produksi dalam negri menjadi murah
·                Mempertinggi daya saing produksi dalam negri di pasar dalam negri
6.             Politik dumping
                 Dumping adalah salah satu kebijakan perdangan internasional dengan cara menjual suatu komoditi di luar negeri dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga yang dijual di dalam negeri. Namun pelaksanaan politik dumping dalam praktik perdagangan internasional dianggap sebagai tindakan yang  tidak terpuji (unfair trade) karena dapat merugikan orang lain.

7.             Premi
Pengertian premi adalah “bonus” yang berbentuk sejumlah uang yang disediakan pemerintah untuk para produsen yang berprestasi atau mencapai target produksi yang ditetapkan oleh pemerintah.Akibatnya: Produksi dalam negri dapat bersaing di luar negri.
8.             Dumping
Menjual produksi dalam negri di luar negri lebih murah daripada dalam negri.Akibatnya:
·                Pemasaran lebih luas
·                Menghabiskan stok barang
9.          Politik dagang bebas
                   Pemerintah memberi kebebasan ekspor dan impor.Akibatnya:
·                Mutu barang tinggi
·                Harga relative murah
2.5  Pengaruh Kekuatan Politik Dan Hukum Terhadap Bisnis Internasional 
Elemen lingkungan politik yang relevan adalah peranan pemerintah dalam perekonomian , ideologi ekonomi dan politik, hubungan internasional, dan hubungan antara pemerintah dan bisnis pada umumnya. Lingkungan politik telah diakui sebagai faktor penting dalam banyak keputusan bisnis internasional. Studi menunjukkan bahawa nasionalisme dan perundangan dengan pemerintah dianggap sebagai masalah pokok bagi manajemen internasional.
2.5.1        Peranan pemerintah dalam Perekonomian
Dewasa ini semua pemerintah memainkan peranan penting dalam perekonomian negara. Pada dasarnya peranan itu terdiri dari dua jenis yaitu sebagai pemeran serta sebagai pengatur (regulator).sebagian besar pemerintah memainkan kedua peranan itu dengan kadar yang berbeda-beda. Di negara industri barat peran serta pemerintah dalam perekonomian tidak begitu menonjol walaupun cukup penting.
1.         Pemeran serta
Ada beberapa alasan mengapa peran serta pemerintah dalam kegiatan ekonomi perlu diperhatikan oleh pemasar internasional. Pertama, pemilikan pemerintah mungkin menutup kemungkinan operasi perusahaan di beberapa pasar, seperti di India. Alasan lainnya adalah bahwa pemilikan pemerintah dapat berarti satu-satunya pelanggan perusahaan di suatu negara adalah pemerintah negara itu (monopoli power).
2.          Pengatur (Regulator)
Pemasar memahami peranann pemerintah sebagai pengatur lingkungan ekonomi. Pemerintah merencanakan dan mengarahkan, mengenakan pajak dan mengatur perekonomian. Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal mempengaruhi penggunaan peralatan penetapan harga dan peralatan kredit oleh pemasar.
3.         Kekuatan Ideologi
1) Komunisme Dalam doktin komunis, pemerintah menekankan agar semua faktor produksi utama dimiliki pemerintah. Dengan pengecualian, semua produksi dilakukan oleh pabri-pabrik dan pertanian milik pemerintah. Komunis yang dicetuskan oleh Kari Mark adalah teori perubahan sosial yang diarahkan kepada cita cita masyarakat tanpa kelas.
2) Kompensasi Kekayaan Ekspatriat
3) Penghapusan dan penyitaan
4) Kehancuran Komunisme
5) Kapitalisme
6) Peraturan dan Birokrasi
7) Sosialisme
8) Sosiallisme Eropa
9) Sosialis di Negara Berkembang
10) Konservatif atau Liberal
4.         Kestabilan Politik
Tidak ada definisi yang tepat untuk ketidakstabilan politik, tetapi ada beberapa indikatornya. Pertama adalah seringnya pergantian rezim yang berkuasa, yang biasanya berarti pergantian lingkungan politik dunia usaha. Kedua adalah timbulnya kekuasaan, pertikaian dan demontrasi di suatu negara. Ketiga adalah perbedaan budaya.



5.         Badan Usah Milik Negara
 Mengapa perusahaan dinasionalisasi Alasannya adalah
a.       menarik uang lebih banyak karena perusahaan dimaksud diperkirakan memiliki laba yang tinggi
b.      kelanjutan dari alasan pertama, pemerintah yakin mampu menjalankan perusahaan dimaksud dengan lebih efisien dan menghasilkan uang lebih banyak
c.        untuk tujuan ideology
d.       untuk memperoleh dukungan suara karena para politisi beranggapan dapat menyelamatkan PHK tenaga kerja, dengan membantu perusahaan yang hampir runtuh untuk tetap dapat bertahan hidup dan bantuan tersebut dihentikan setelah pemilihan.
2.6  Dampak Bisnis Internasional
Dalam perdagangan internasional yang dilakukan adalah kegiatan ekspor dan impor. Barang-barang impor itu akan dibayar dengan devisa. Devisa itu merupakan alat pembayaran luar negeri. Setiap negara dalam melakukan perdagangan internasional akan mengalami dampak positif dan dampak negatif terhadap perekonomian negara itu sendiri. Sejauh mana pengaruh perekonomian negara tiap negara berbeda-beda.
2.6.1        Dampak positif dari perdagangan internasional antara lain :
·        Kegiatan produksi dalam negeri menjadi meningkat secara kuantitas dan kualitas.
·        Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat, dan stabilitas ekonomi nasional.
·        Menambahkan devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor.
·       Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri, terutamadalam bidang sektor industri dengan munculnya teknologi baru dapat membantu dalam memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang singkat.
·       Melalui impor, kebutuhan dalam negara dapat terpenuhi.
·       Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk berkeja.
·       Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar negara.
2.6.2        Dampak negatif dari perdagangan internasional antara lain :
·       Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang dijual lebih murah dalam negeri yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian besar.
·        Munculnya ketergantungan dengan negara maju.
·        Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan bebas.
·        Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara akan semakin rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.






















BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Bisnis Global/Internasional dalam perkembangannya sangat berpengaruh terhadap bisnis-bisnis berskala nasional, namun disadari walau bisnis global banyak  mempengaruhi keadaan keuangan ataupun perekonomian Negara itu sendiri, perlu diketahui keuangan atau perekonomian suatu Negara sangatlah tergantung kepada produktifitas suatu negara.
Jika dalam suatu Negara dapat berproduksi secara optimal maka penukaran mata uang dapat ditekan atau dengan lain kata mata uang suatu Negara akan tinggi nilai tukarnya terhadap Negara-negara lain yang kurang produktif yang secara langsung akan meningkatkan pasar uang suatu Negara.
Jadi yang sangat berperan dalam perkembangan bisnis global ialah bisnis nasional itu sendiri, apakah bisnis dalam Negara tersebut berproduktif secara maksimal atau sebaliknya, tergantung kepada produktifitas Negara tersebut.

3.2  Saran
Untuk mahasiswa/mahasiswi yang ingin menjadikan makalah ini sebagai literature makalah-makalah berikutnya dianjurkan untuk menggunakan daftar-daftar pustaka yang telah dicantumkan, agar materi yang diperoleh lebih mendalam sehingga menuju kepada makalah yang sempurna.










DAFTAR PUSTAKA

Firman Ribery.2008.Definisi Bisnis Internasional”.http://ffirmann.wordpress.com/2008/11/15/definisi-bisnis-internasional/.  19 September 2012
Nur Fadilah.2011.”Perbedaan Budaya Dalam Bisnis Internasional”. http://chikalku.blogspot.com/2011/11/perbedaan-budaya-dalam-bisnis.html. 19 September 2012
Anonym.2009.”Lingkungan Bisnis Global”. http://jon87.wordpress.com/2009/11/09/lingkungan-bisnis-global-malibu/. 19 September 2012
Laila Mardianti.2011.”Sistem Kebijakan Perdagangan Internasional”.http://laillamardianti.wordpress.com/2011/04/17/sistem-kebijakan-perdagangan-internasional/. 20 September 2012

Muzamil Misbach Pengaruh Kekuatan Politik Dan Hukum Terhadap Bisnis Internasional”

dellyherdiana. 2011. “Dampak Perdagangan International” http://dellyherdiana.blogspot.com/2011/04/dampak-perdagangan-internasional.html. 20 September 2012
Sukino, Sadoso. 2004. Pengantar Bisnis, Edisi Pertama. Jakarta. RENADA MEDIA